Tuesday 1 November 2011

Hujan Dalam Syariat Islam


Dari Zaid bin Khalid Al-Juhaini radhiallahu anhu dia berkata:
صَلَّى لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَاةَ الصُّبْحِ بِالْحُدَيْبِيَةِ عَلَى إِثْرِ سَمَاءٍ كَانَتْ مِنْ اللَّيْلَةِ فَلَمَّا انْصَرَفَ أَقْبَلَ عَلَى النَّاسِ فَقَالَ هَلْ تَدْرُونَ مَاذَا قَالَ رَبُّكُمْ قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ أَصْبَحَ مِنْ عِبَادِي مُؤْمِنٌ بِي وَكَافِرٌ فَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ فَذَلِكَ مُؤْمِنٌ بِي وَكَافِرٌ بِالْكَوْكَبِ وَأَمَّا مَنْ قَالَ بِنَوْءِ كَذَا وَكَذَا فَذَلِكَ كَافِرٌ بِي وَمُؤْمِنٌ بِالْكَوْكَبِ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memimpin kami shalat subuh di Hudaibiah di atas bekas-bekas hujan yang turun pada malam harinya. Setelah selesai shalat, beliau menghadapkan wajahnya kepada orang banyak lalu bersabda, “Tahukah kalian apa yang sudah difirmankan oleh Rabb kalian?” mereka menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Beliau bersabda: “(Allah berfirman), “Subuh hari ini ada hamba-hambaKu yang beriman kepada-Ku dan ada yang kafir. Siapa yang berkata, “Hujan turun kepada kita karena karunia Allah dan rahmat-Nya,” maka dia adalah yang beriman kepada-Ku dan kafir kepada bintang-bintang. Adapun yang berkata, “(Hujan turun disebabkan) bintang ini atau itu,” maka dia telah kafir kepada-Ku dan beriman kepada bintang-bintang.” (HR. Al-Bukhari no. 1038)
Dari Aisyah radhiallahu anha dia berkata:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا رَأَى الْمَطَرَ قَالَ اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا
“Jika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melihat hujan, maka beliau berdoa, “ALLAHUMMA SHAYYIBAN NAAFI’AN (Ya Allah, turunkanlah kepada kami hujan yang deras lagi bermanfaat).” (HR. Al-Bukhari no. 1032)
Dari Abdullah bin Umar radhiallahu anhuma dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مِفْتَاحُ الْغَيْبِ خَمْسٌ لَا يَعْلَمُهَا إِلَّا اللَّهُ لَا يَعْلَمُ أَحَدٌ مَا يَكُونُ فِي غَدٍ وَلَا يَعْلَمُ أَحَدٌ مَا يَكُونُ فِي الْأَرْحَامِ وَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ وَمَا يَدْرِي أَحَدٌ مَتَى يَجِيءُ الْمَطَرُ
“Ada lima kunci ghaib yang tidak diketahui seorangpun kecuali Allah: Tidak ada seorangpun yang mengetahui apa yang akan terjadi esok hari, tidak ada seorangpun yang mengetahui apa yang terdapat dalam rahim, tidak ada satu jiwapun yang tahu apa yang akan diperbuatnya esok, tidak ada satu jiwapun yang tahu di bumi mana dia akan mati, dan tidak ada seorangpun yang mengetahui kapan turunnya hujan.” (HR. Al-Bukhari no. 1039)

Penjelasan ringkas:
Hujan adalah nikmat dan anugerah dari Allah yang dengannya Dia memberikan keutamaan kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hambaNya. Allah Ta’ala berfirman:
وأنزل من السماء ماءً فأخرج به من الثمرات رزقاً لكم
“Dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menumbuhkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untuk kalian.” (QS. Al-Baqarah: 22)
Dan juga pada firman-Nya:
وهو الذي ينزل الغيث من بعد ما قنطوا وينشر رحمته
“Dan Dialah Yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan Dia menyebarkan rahmat-Nya.” (QS. Asy-Syuraa: 28)

Di antara manfaat turunnya hujan adalah:
1.    Sebab adanya rezki.
Sebagaimana yang Allah Ta’ala sebutkan dalam surah Al-Baqarah di atas.
2.    Hidupnya bumi.
Allah Ta’ala berfirman:
وما أنزل الله من السماء من ماء فأحيا به الأرض بعد موتها
“Dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya.” (QS. Al-Baqarah: 164)
3.    Sebagai penyuci dalam thaharah.
Allah Ta’ala berfirman:
وينزل عليكم من السماء ماء ليطهركم به
“Dan Dia menurunkan kepada kalian hujan dari langit untuk mensucikan kalian dengan hujan itu.” (QS. Al-Anfal: 11)
4.    Untuk dikonsumsi oleh makhluk hidup di bumi.
Allah Ta’ala berfirman:
هو الذي أنزل من السماء ماءً لكم منه شرابٌ ومنه شجرٌ فيه تُسيمون
“Dialah Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kalian, sebagiannya menjadi minuman dan sebagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kalian mengembalakan ternak kalian.” (QS. An-Nahl: 10)

Karenanya, menyandarkan sebab turunnya hujan kepada selain Allah – baik itu kepada bintang tertentu atau kepada masuknya bulan tertentu atau kepada selain-Nya – merupakan perbuatan mengkafiri nikmat dan merupakan perbuatan kesyirikan kepada Allah Ta’ala. Karenanya, sudah sepantasnya manusia menyandarkan turunnya hujan itu hanya kepada Allah, karena tidak ada seorangpun yang mengetahui kapan turunnya hujan kecuali Allah semata. Adapun bintang-bintang atau masuknya bulan tertentu maka itu hanyalah sekedar waktu dimana Allah Ta’ala menurunkan nikmat-nikmatNya kepada para hamba pada waktu tersebut, mereka bukanlah sebagai sebab apalagi jika dikatakan mereka yang menurunkan hujan.
Imam Asy-Syafi’i berkata dalam Al-Umm mengomentari hadits Zaid bin Khalid di atas, “Barangsiapa yang mengatakan ‘hujan diturunkan kepada kita karena bintang ini dan itu’ -sebagaimana kebiasaan pelaku syirik- dimana mereka memaksudkan menyandarkan sebab turunnya hujan kepada bintang tertentu, maka itu adalah kekafiran sebagaimana yang Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sabdakan. Karena munculnya bintang (atau bulan, pent.) adalah waktu, sementara waktu adalah makhluk yang tidak memiliki apa-apa untuk dirinya dan selainnya. Dan siapa yang mengatakan ‘hujan diturunkan kepada kita karena bintang ini’ dalam artian ‘hujan diturunkan kepada kita ketika munculnya bintang ini’, maka ucapan ini bukanlah kekafiran, akan tetapi ucapan selainnya lebih saya senangi.”

Tatkala turunnya hujan terkadang bisa membawa manfaat dan terkadang bisa mendatangkan mudharat, maka Nabi shallallahu alaihi wasallam mengajari umatnya agar meminta kepada Allah hujan yang mendatangkan manfaat setiap kali hujan turun. Di antara keterangan yang menunjukkan bahwa hujan terkadang membawa bencana dan siksaan adalah firman Allah Ta’ala:
فكلاً أخذنا بذنبه فمنهم من أرسلنا عليه حاصباً ومنهم من أخذته الصيحة ومنهم من خسفنا به الأرض ومنهم من أغرقنا
“Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan.” (QS. Al-Ankabut: 40)
Juga pada firman-Nya:
فأعرضوا فأرسلنا عليهم سيل العرم
“Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar.” (QS. Saba`: 16)

Waktu turunnya hujan termasuk perkara ghaib yang hanya diketahui oleh Allah semata. Karenanya, barangsiapa yang mengklaim mengetahui waktu turunnya hujan atau mengklaim bisa menurunkan hujan atau mengklaim bisa menahan turunnya hujan (pawang hujan) maka dia telah terjatuh ke dalam kekafiran dan kesyirikan berdasarkan dalil-dalil yang sangat banyak yang menjelaskan kafirnya makhluk yang mengklaim mengetahui perkara ghaib.

Sebab-sebab umum turunnya hujan:
1.    Ketakwaan kepada Allah.
Allah Ta’ala berfirman:
ولو أن أهل القرى آمنوا واتقوا لفتحنا عليهم بركات من السماء والأرض
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.” (QS. Al-A’raf: 96)
2.    Istighfar dan taubat dari dosa-dosa.
Allah Ta’ala berfirman tentang Nabi Nuh bahwa beliau berkata:
فقلت استغفروا ربكم إنه كان غفاراً. يرسل السماء عليكم مدراراً
“Maka aku katakan kepada mereka, “Mohonlah ampun kepada Rabb kalian, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepada kalian dengan lebat.” (QS. Nuh: 10-11)
3.    Istiqamah di atas syariat Allah.
Allah Ta’ala mengabarkan:
وألّوِ استقاموا على الطريقة لأسقيناهم ماءًً غدقاً
“Dan bahwasanya: Jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar.” (QS. Al-Jin: 16)
4.    Istisqa`, baik sekedar berdoa maupun diiringi dengan shalat sebagaimana yang telah kami jelaskan pada artikel shalat istisqa`.

posted from Bloggeroid

Maharaja Lawak Mega Minggu 1 (full video)


Melihat kejayaan besar yang dimiliki menerusi program Maharaja Lawak yang lalu, pihak Astro Warna membawakan pula sebuah lagi program istimewa untuk mencari yang terbaik di kalangan yang terhebat di rantau Asia Tenggara berjudul Maharaja Lawak Mega. 

Full Video Minggu 1



Pelawak-pelawak dari 3 buah negara berentap dalam Maharaja Lawak Mega terbitan Astro.



download Episod 1 Maharaja Lawak Mega

Episode 01


  1. http://adf.ly/3SaWs


2. http://adf.ly/3Sabu


3. http://adf.ly/3SadB



Pengawal baru 3 hari bekerja ditembak mati


Penjenayah bermotosikal lepaskan tembakan dalam rompakan di PPUM

PETALING JAYA: Seorang pengawal keselamatan yang baru tiga hari bekerja ditembak mati dalam rompakan nekad sebuah kenderaan pacuan empat roda, berhampiran Unit Kecemasan & Trauma, Pusat Perubatan Universiti Malaya (PPUM), di sini pagi semalam. 

Dalam kejadian jam 10.30 pagi itu, Mohd Burhanuddin Jamaluddin, 23, bersama dua rakan setugas dalam perjalanan ke sebuah bank di Universiti Malaya (UM) selepas mengutip wang tunai RM173,000 dan puluhan cek dari Unit Kewangan pusat perubatan berkenaan. 

Bagaimanapun, tiga penjenayah bermotosikal tiba-tiba menghalang laluan kenderaan Toyota Hilux sejurus menghampiri pintu keluar sambil mengacukan pistol dan mengarahkan mereka menyerahkan karung wang. Namun, mangsa yang duduk di sebelah pemandu tidak mengendahkan arahan lalu seorang daripada suspek melepaskan tiga das tembakan dengan dua daripadanya menembusi rusuk kirinya.

Ketua Polis Daerah Brickfields, Asisten Komisioner Wan Abdul Bari Wan Khalid, berkata suspek turut mengacukan pistol, dipercayai revolver ke arah dua lagi pengawal keselamatan dalam kenderaan berkenaan dan mengugut akan melepaskan tembakan jika berdegil.

“Bimbang dengan keselamatan, seorang pengawal keselamatan di tempat duduk belakang membuka pintu dan suspek merampas karung wang lalu melarikan diri dengan membonceng motosikal menghala ke Petaling Jaya,” katanya kepada pemberita selepas meninjau tempat kejadian.

Hadir sama Ketua Jabatan Siasatan Jenayah Kuala Lumpur, Datuk Ku Chin Wah dan Ketua Polis Daerah Petaling Jaya, Asisten Komisioner Arjunaidi Mohamed.

Mangsa yang berlumuran darah kemudian dikejarkan rakan setugas ke Unit Kecemasan & Trauma PPUM tetapi meninggal dunia setengah jam kemudian kerana kecederaan parah sebelum dihantar ke Hospital Kuala Lumpur (HKL) untuk bedah siasat.

“Polis sedang meneliti maklumat saksi dan rakaman kamera litar tertutup (CCTV) yang diperoleh dari tempat kejadian bagi mendapatkan gambaran sebenar rompakan itu. Kita berharap rakaman itu dapat membantu mengenal pasti suspek yang dipercayai warga tempatan dan sedang bersembunyi di sekitar Lembah Klang,” katanya.

Wan Abdul Bari turut meminta kerjasama orang ramai yang mempunyai maklumat mengenai kejadian menghubungi balai polis berhampiran atau Rakan Cop Polis KL talian 03-21159999 bagi membantu siasatan.

“Suspek dikategorikan sebagai penjenayah berbahaya dan kejam kerana mereka bukan saja memiliki senjata api serta menyamun, malah membunuh,” katanya.

Kes disiasat mengikut Seksyen 302 Kanun Keseksaan dan Seksyen 397 Kanun Keseksaan, masing-masing atas kesalahan membunuh dan samun bersenjata api hingga menyebabkan kematian.

Van keselamatan tidak diguna kutip wang

KUALA LUMPUR: Kejadian samun di pekarangan Unit Kecemasan dan Trauma, Pusat Perubatan Universiti Malaya (PPUM), semalam mungkin dapat dielakkan jika syarikat keselamatan yang dilantik mengutip wang di pusat perubatan berkenaan menggunakan van keselamatan seperti yang sering dilakukan sebelum ini.

Dalam kejadian itu, syarikat berkenaan dikatakan buat pertama kali menggunakan kenderaan pacuan empat roda untuk kutipan wang di Unit Kewangan PPUM, sebelum memasukkan wang ke cawangan Bank Islam di Universiti Malaya.

Sumber memberitahu Berita Harian, proses kutipan juga menggunakan rutin sama seperti laluan dan waktu yang hampir sama tanpa mengambil kira mereka mungkin menjadi perhatian dan sasaran penjenayah.

“Malah suspek seperti mengetahui kutipan semalam agak banyak untuk untuk tempoh dua hari, iaitu Sabtu dan Ahad. Masa kutipan pada setiap Isnin antara jam 10 hingga 10.30 pagi juga mungkin diperhatikan mereka,” katanya.

Berikutan itu, polis menjalankan siasatan sama ada kejadian didalangi orang dalam. Selain itu, faktor mengapa salah seorang pengawal keselamatan yang mempunyai senapang patah (pump-gun) tidak melepaskan tembakan disiasat bagi membolehkan polis melihat kejadian dari pelbagai sudut.

Dalam pada itu, usaha mendapatkan kenyataan daripada syarikat keselamatan berkenaan gagal selepas beberapa pegawai yang ditemui di pekarangan PPUM mengelak bertemu media.

Sementara itu, seorang saksi yang enggan dikenali berkata, kejadian mencetuskan suasana panik hingga menyebabkan orang ramai di kawasan berhampiran lokasi bertempiaran lari.

Beliau yang dalam perjalanan keluar dari tempat letak kereta untuk melawat anaknya yang sedang dirawat, mendengar tiga das tembakan yang dilepaskan.

“Pada mulanya saya sangkakan bunyi mercun, namun selepas melihat beberapa orang bertempiaran lari, saya bersembunyi di sebalik dinding bangunan letak kereta.

“Selepas itu saya melihat seorang lelaki tergesa-gesa menaiki motosikal dan memecut ke arah Petaling Jaya sebelum melihat seorang pengawal keselamatan terbaring berlumuran darah dalam kenderaan itu,” katanya.


sumber : berita harian


Gambar dan video kemalangan keretapi dan lori tangki di Sabah...

KOTA KINABALU: Kira-kira 200 penumpang kebanyakannya kakitangan kerajaan nyaris maut apabila kereta api dinaiki mereka merempuh sebuah lori tangki bermuatan 27,000 liter petrol yang menyebabkan letupan kuat di lintasan kereta api haram berhampiran Kilometer 5, Jalan Kota Kinabalu-Putatan, Petagas, dekat sini, semalam.

Letupan itu menyebabkan gegaran kuat di sekitar Petagas dengan asap tebal boleh dilihat dari jarak kira-kira lima kilometer (km), selain kesesakan lalu lintas yang teruk sepanjang kira-kira 10 km dari Jalan Kota Kinabalu-Putatan dan sebaliknya.



Dalam kejadian kira-kira jam 5.30 petang itu, lapan penumpang kereta api cedera ringan manakala pemandu lori berkenaan tidak cedera.

Kereta api tiga gerabak itu dalam perjalanan dari Stesen Kereta Api Tanjung Aru, di sini membawa penumpang yang kebanyakannya kakitangan kerajaan yang baru pulang kerja ke Stesen Kereta Api Papar, kira-kira 70 km dari sini.

Kereta api milik Jabatan Kereta Api Negeri Sabah (JKNS) itu dikatakan baru meninggalkan stesen berkenaan pada jam 5 petang dan dipercayai bergerak pada kelajuan antara 40 hingga 50 km sejam tetapi pemandunya dipercayai gagal memberhentikan kenderaan itu kerana agak hampir dengan lori berkenaan.

Ia menyebabkan kepala dan gerabak pertama kereta api itu tergelincir ke kanan landasan sebelum hangus manakala lori itu terputus dua dengan bahagian kepala dan tangkinya terpisah kira-kira 10 meter di kiri dan kanan landasan.

Penumpang yang panik terpaksa memecahkan cermin kereta api dan melompat keluar bagi menyelamatkan diri daripada api yang menjulang setinggi kira-kira 30 meter.

Pesuruhjaya Polis Sabah, Datuk Hamza Taib berkata, kejadian dipercayai berpunca akibat pemandu lori membelok ke kiri jalan untuk melintasi landasan sebelum membawa bahan api itu ke sebuah stesen minyak, kira-kira 300 meter dari tepi landasan.

“Pemandu lori dipercayai gagal mengesan kereta api berkenaan tetapi sempat melompat keluar dari kenderaannya sejurus sebelum kenderaannya dirempuh kereta api," katanya ketika ditemui di tempat kejadian.

Jurucakap JKNS berkata, kejadian menyebabkan kepala kereta api seberat kira-kira 60 tan itu tergelincir ke kanan landasan manakala gerabak depan hangus.

Katanya, lintasan kereta api berkenaan dibuat pihak tertentu secara haram, menyebabkan tiada pintu di landasan berkenaan.

Beliau berkata, kereta api itu baru dibeli JKNS dari China mula beroperasi sejak Februari lalu selepas dihentikan selama lima tahun berikutan projek menaik taraf landasan berkenaan.

Jurucakap Jabatan Bomba dan Penyelamat Kota Kinabalu, berkata bomba yang menerima panggilan pada jam 5.38 petang menghantar lima jentera dengan 35 anggota ke tempat kejadian dan api berjaya dipadamkan kira-kira jam 6.45 petang.



Penumpang terpaksa pecah cermin selamat diri

KOTA KINABALU: “Saya duduk di gerabak pertama. Tiba-tiba saya dengar dentuman dan disusuli letupan kuat. Saya nampak api menjulang di sebelah kanan tingkap kereta api. Saya dan penumpang lain terpaksa memecahkan cermin untuk melompat keluar.

“Kami takut kereta api meletup. Bagaimanapun saya bersyukur kerana tiada penumpang yang maut atau cedera parah,” luahan penumpang kereta api, Irwan Shamsuddin, 29.

Menceritakan detik cemas itu, Irwan yang bertugas sebagai anggota Jabatan Pertahanan Awam di bandar raya ini, berkata sebelum kejadian, beliau terdengar bunyi amaran kereta api tetapi tidak menyangka akan merempuh lori itu.

“Saya fikir pemandu kereta api hanya memberi amaran kepada orang yang melintas landasan. Bagaimanapun, selepas dentuman dan letupan itu, saya nampak api menjulang kira-kira 30 meter,” katanya ketika ditemui di tempat kejadian semalam.

Penumpang, Razmi Jaafar, 37, berkata ketika kejadian beliau dan penumpang di gerabak pertama baru bergerak meninggalkan Stesen Kereta Api Tanjung Aru, dekat sini ke Papar pada jam 5 petang.

“Baru setengah jam bergerak meninggalkan stesen itu tiba-tiba saya terdengar letupan kuat dari arah depan. Saya nampak api menjulang. Saya dan penumpang lain terpaksa memecahkan tingkap untuk melompat keluar.

“Saya dan penumpang lain berebut-rebut keluar. Saya sempat menyelamatkan beberapa penumpang yang lain,” katanya.

Pemandu lori, Pauleh Dausun, 45, berkata ketika menghampiri landasan itu, ada sebuah kenderaan pacuan empat roda di depannya melintasi landasan.

“Saya dengar bunyi hon tetapi menyangka ia dari treler atau kenderaan lain di jalan. Saya hanya menyedari kereta api apabila ia sudah terlalu dekat. Saya cuba menekan pedal minyak. Kepala lori berjaya melepasi landasan tetapi tangki lori tersangkut di landasan.

“Saya terpaksa melompat keluar. Sejurus meninggalkan lori, saya terdengar dentuman dan disusuli dengan letupan kuat,” katanya.

Bagaimanapun, katanya, beliau yang tidak cedera bersyukur kerana terselamat dalam kejadian itu.

Saksi kejadian yang hanya ingin dikenali sebagai Liza berkata, ketika kejadian beliau yang memandu kereta baru keluar dari Lapangan Terbang Antarabangsa Kota Kinabalu (KKIA) dan terlihat lori berkenaan melintasi landasan tanpa ada sebarang tanda pemandunya ingin memberhentikan kenderaannya.

“Tiba-tiba saya nampak kereta api itu terus merempuh bahagian tangki lori itu. Letupannya kuat. Api menjulang tinggi,” katanya.

Budak 7 & 8 tahun pecah 26 rumah...

sekadar gambar hiasan
PUTRAJAYA: Usia mereka baru tujuh dan lapan tahun, tetapi bijak mengatur strategi serta menjadi dalang aktiviti pecah rumah membabitkan 26 rumah jirannya di Blok D Apartmen Fasa 4C Kuarters Kerajaan, Presint 8, di sini, sejak enam bulan lalu.

Bagaimanapun, kegiatan dua sahabat baik itu terbongkar selepas memulangkan cakera padat (CD) yang dicuri kepada rakan sepermainan mereka yang juga anak mangsa pecah rumah yang tinggal di blok sama. Kedua-dua pencuri cilik itu ditahan di rumah masing-masing pada jam 5.40 dan 6.30 petang, Jumaat lalu, selepas dipercayai mencuri wang RM350 dan sebuah telefon bimbit Sony Ericsson milik bapa rakan mereka.

Ketua Polis Daerah Putrajaya, Asisten Komisioner Polis Abdul Razak Abd Majid, berkata kanak-kanak itu mengaku memecah masuk rumah jiran ketika penghuninya tiada di rumah menggunakan kunci yang disorokkan penghuni di dalam kasut.

“Mereka masuk ke dalam rumah terbabit menggunakan kunci yang dijumpai dan mengambil apa saja barang disukai.

“Malah, suspek juga ponteng sekolah untuk melakukan kegiatan terbabit terutama ketika penghuni keluar bekerja,” katanya pada sidang media di Ibu Pejabat Polis Putrajaya di sini, semalam. Abdul Razak berkata, hasil pemeriksaan di rumah suspek, polis menemui pelbagai barangan berharga termasuk dua kasut yang dibeli dari wang curi, jam tangan Casio, topi, pemacu pena (pendrive), wang RM14 dan telefon bimbit. “Barangan yang ditemui itu dipercayai tidak sempat dijual, malah kami difahamkan terdapat beberapa barangan yang sudah dipulangkan kepada pemiliknya oleh ibu bapa mereka selepas mendapati ia bukan kepunyaan mereka,” katanya.

Menurutnya, kes berkenaan akan dirujuk kepada Jabatan Kebajikan Masyarakat (JKM) dan pihak sekolah untuk memberikan kaunseling serta nasihat kepada kanak-kanak terbabit.“Kami bimbang dengan usia yang muda mereka sudah pandai mencuri. Kami tidak mahu kegiatan mereka berterusan kerana tindakan itu akan menghancurkan masa depan kanak-kanak itu. “Difahamkan, ibu bapa kanak-kanak itu tahu kegiatan anak mereka. Justeru, kami menasihati ibu bapa lain supaya prihatin dan peka tingkah laku anak mereka,” katanya. Abdul Razak berkata, secara purata setiap bulan polis menerima lapan kes membabitkan pecah rumah penduduk di sini. “Kami menasihati penduduk di Putrajaya supaya tidak sesekali meletakkan kunci di dalam kasut ketika meninggalkan rumah. “Perbuatan ini sering dilakukan penduduk di sini kerana mahu memudahkan anak mereka sekiranya pulang dari sekolah, tetapi ia menjadikan kediaman mereka sasaran penjenayah,” katanya.


sumber : kakibising.com

Ditetak bertubi-tubi oleh perompak...

CEMAS...dua suspek pura-pura membeli barang sebelum cuba menyamun tiga beranak terbabit.
KUALA LUMPUR: Bagaikan telur di hujung tanduk. Itu perumpamaan bagi menggambarkan nasib tiga beranak yang ditetak bertubi-tubi dua penyamun bersenjatakan parang dalam kejadian di sebuah kedai runcit di Bandar Mahkota Cheras, di sini, Rabu lalu.

Akibat pergelutan itu, pemilik kedai berusia lewat 40-an menerima 10 jahitan di kepala, isterinya yang berusia awal 40-an pula lapan jahitan di kedua-dua tangan manakala anak lelaki berusia 19 tahun, enam jahitan di kepala.

Kejadian bermula jam 1 tengah hari, apabila sekumpulan empat lelaki menaiki dua motosikal berhenti di hadapan premis berkenaan.
Mangsa yang enggan dikenali berkata, dua daripada lelaki itu yang memakai topi keledar masuk ke kedainya dan berpura-pura untuk membeli barang manakala dua lagi rakan mereka menunggu di luar.

“Kedua-dua mereka tiba-tiba mengeluarkan sebilah parang yang disembunyikan di pinggang mereka dan mengacukan senjata berkenaan ke arah saya.

“Tanpa berfikir, saya mengeluarkan kayu yang disembunyikan di bawah kaunter wang sebelum memukul seorang daripada mereka,” katanya ketika ditemui, di sini, semalam.


 Menurutnya, kedua-dua mereka yang berang dengan tindakannya itu menghayunkan parang ke arahnya dan isteri.

“Anak lelaki saya yang yang berada berhampiran segera memberikan bantuan.

Menurutnya, kedua-dua mereka yang berang dengan tindakannya itu menghayunkan parang ke arahnya dan isteri.

“Anak lelaki saya yang yang berada berhampiran segera memberikan bantuan.
“Lelaki itu terus menetak kami tiga beranak bertubi-tubi dan ketika itu saya menepis tetakan berkenaan menggunakan tangan dan kayu.

“Tanpa saya sedari, kepala dan tangan saya sudah berdarah sebelum jeritan kuat anak dan isteri menyebabkan dua lelaki itu panik dan melarikan diri,” katanya.

Mangsa berkata, dia bersama isteri dan anaknya cuba mengejar kumpulan terbabit namun gagal.

“Saya menerima 10 jahitan di kepala dan cedera ringan di tangan, isteri pula menerima lapan jahitan di kedua-dua tangan dan anak lelaki saya, enam jahitan di kepala,” katanya.

Mengulas tindakannya yang bertindak berani dengan melawan dua penjenayah itu, mangsa memberitahu, dia sudah tidak tahan kerana kedai runcitnya itu sering dijadikan sasaran kumpulan penyamun sejak dua tahun lalu.

“Sebab itu saya sediakan kayu dan melawan mereka (penjenayah),” katanya.

Katanya, biarpun cedera, dia berpuas hati kerana kumpulan terbabit gagal menyamun kedainya.

Tiga beranak itu bergegas ke hospital swasta berhampiran berkenaan, di sini, sebelum pihak pengurusan hospital terbabit membuat laporan polis mengenai insiden itu.

Difahamkan, seorang pegawai penyiasat bergegas ke hospital berkenaan dan merakamkan percakapan tiga beranak terbabit.

Pihak berkuasa kini meneliti rakaman kamera litar tertutup (CCTV) di premis berkenaan yang menunjukkan kekejaman kumpulan penyamun terbabit.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...